Berita Muskotlub PMI Jaksel Usai, Mundari Terpilih Sebagai Ketua Hingga 2027
10/12/2025
Jakarta Selatan - Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Selatan telah berhasil menggelar Musyawarah Kota Luar Biasa di Hotel Sahati, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (9/12)
Pemilihan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan kepemimpinan sesuai AD/ART PMI sejak pengunduran diri Ketua sebelumnya, H. Haris pada Sepetmber 2025. Setelah itu, Mundari ditunjuk sebagai Plt. Ketua untuk mempersiapkan jalannya musyawarah hingga pemilihan berlangsung.
Dalam proses pemilihan, terdapat dua calon ketua: Sunardi dan H. Mundari. Sunardi memperoleh 6 suara, dua suara abstain, sementara Mundari unggul dengan 17 suara dan ditetapkan sebagai Ketua penerus secara definitif.
Ketua terpilih Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan, Mundari, mengajak seluruh anggota untuk semakin aktif menjalankan berbagai kegiatan kemanusiaan pada masa bakti 2025–2027.
“Mari kita sambut rangkaian kegiatan PMI. Masih banyak yang harus kita lakukan, karena selama kita hidup, perjalanan kemanusiaan dan keberadaan PMI harus terus hadir di tengah masyarakat,” ujar Mundari.
Ia menambahkan bahwa PMI Jakarta Selatan masih memiliki perjalanan panjang, mulai dari pelaksanaan bulan dana, donor darah, hingga berbagai aksi kemanusiaan lainnya. Mundari menekankan pentingnya membangun rasa persaudaraan dan keharmonisan dalam organisasi untuk mewujudkan visi dan misi PMI secara lebih baik.
Sementara itu, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan, Tomy Fudihartono, menjelaskan bahwa musyawarah kerja kota dan musyawarah kota luar biasa merupakan agenda yang telah diatur dalam AD/ART PMI.
“Semoga hasil musyawarah luar biasa ini mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan, baik internal maupun eksternal PMI, termasuk dari unsur pemerintah maupun masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan,” kata Tomy.
Tomy juga menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan PMI Kota Jakarta Selatan yang terus berjalan aktif melalui berbagai program seperti bulan dana, donor darah, penanganan bencana, serta pembinaan kepada sekolah-sekolah.
Setelah penetapan ketua, acara dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Kota (MUKERKOT) untuk mengevaluasi program tahun 2025 dan merumuskan rencana kerja PMI Jakarta Selatan tahun 2026. Forum ini menjadi ruang penyusunan langkah strategis untuk memperkuat pelayanan kemanusiaan di wilayah Jakarta Selatan.
Dengan kepemimpinan baru untuk satu tahun kedepan, PMI Kota Jakarta Selatan diharapkan semakin eksis di mata masyarakat dan menjadi yang responsif terhadap berbagai tantangan kemanusiaan di dalam bidang kebencanaan khususnya.(aby-js)
Pemilihan ini dilakukan untuk mengisi kekosongan kepemimpinan sesuai AD/ART PMI sejak pengunduran diri Ketua sebelumnya, H. Haris pada Sepetmber 2025. Setelah itu, Mundari ditunjuk sebagai Plt. Ketua untuk mempersiapkan jalannya musyawarah hingga pemilihan berlangsung.
Dalam proses pemilihan, terdapat dua calon ketua: Sunardi dan H. Mundari. Sunardi memperoleh 6 suara, dua suara abstain, sementara Mundari unggul dengan 17 suara dan ditetapkan sebagai Ketua penerus secara definitif.
Ketua terpilih Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan, Mundari, mengajak seluruh anggota untuk semakin aktif menjalankan berbagai kegiatan kemanusiaan pada masa bakti 2025–2027.
“Mari kita sambut rangkaian kegiatan PMI. Masih banyak yang harus kita lakukan, karena selama kita hidup, perjalanan kemanusiaan dan keberadaan PMI harus terus hadir di tengah masyarakat,” ujar Mundari.
Ia menambahkan bahwa PMI Jakarta Selatan masih memiliki perjalanan panjang, mulai dari pelaksanaan bulan dana, donor darah, hingga berbagai aksi kemanusiaan lainnya. Mundari menekankan pentingnya membangun rasa persaudaraan dan keharmonisan dalam organisasi untuk mewujudkan visi dan misi PMI secara lebih baik.
Sementara itu, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan, Tomy Fudihartono, menjelaskan bahwa musyawarah kerja kota dan musyawarah kota luar biasa merupakan agenda yang telah diatur dalam AD/ART PMI.
“Semoga hasil musyawarah luar biasa ini mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan, baik internal maupun eksternal PMI, termasuk dari unsur pemerintah maupun masyarakat, khususnya di Jakarta Selatan,” kata Tomy.
Tomy juga menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan PMI Kota Jakarta Selatan yang terus berjalan aktif melalui berbagai program seperti bulan dana, donor darah, penanganan bencana, serta pembinaan kepada sekolah-sekolah.
Setelah penetapan ketua, acara dilanjutkan dengan Musyawarah Kerja Kota (MUKERKOT) untuk mengevaluasi program tahun 2025 dan merumuskan rencana kerja PMI Jakarta Selatan tahun 2026. Forum ini menjadi ruang penyusunan langkah strategis untuk memperkuat pelayanan kemanusiaan di wilayah Jakarta Selatan.
Dengan kepemimpinan baru untuk satu tahun kedepan, PMI Kota Jakarta Selatan diharapkan semakin eksis di mata masyarakat dan menjadi yang responsif terhadap berbagai tantangan kemanusiaan di dalam bidang kebencanaan khususnya.(aby-js)