Berita Kebakaran Gedung Terra Drone, Cempaka Baru - Respon Cepat dan Terpadu
09/12/2025
Jakarta — Tim Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta melaporkan bahwa pada Selasa, 9 Desember 2025, telah terjadi kebakaran besar di Gedung Terra Drone, Jl. Letjend Suprapto No.17 Blok A, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Kebakaran yang diduga berasal dari malfungsi baterai drone ini pertama kali dilaporkan pukul 12.43 WIB, dan proses pemadaman tuntas pada 14.55 WIB, sementara evakuasi korban selesai pada 17.30 WIB.
Sebanyak 76 orang menjadi korban dalam insiden ini, dengan 54 orang selamat dan 22 orang meninggal dunia. Semua korban meninggal telah dibawa ke RS POLRI Kramat Jati untuk penanganan lebih lanjut.
Sebagai bagian dari respons cepat, PMI DKI Jakarta mengerahkan kekuatan penuh dari seluruh wilayah kota. Total 37 personel diterjunkan, didukung oleh:
• 6 unit ambulans
• 7 unit mobil jenazah
• 4 unit motor URC
Penguatan tambahan datang dari PMI Provinsi DKI Jakarta serta PMI Kota Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Koordinator Tim PMI di lapangan, yang memimpin langsung operasi kemanusiaan ini, menyampaikan bahwa seluruh unsur PMI bergerak dalam waktu singkat setelah menerima laporan kejadian.
Ia menegaskan bahwa prioritas utama tim adalah penyelamatan korban, evakuasi jenazah, serta penyediaan dukungan medis dan psikososial bagi para penyintas. “Kami memastikan seluruh armada dan personel ditempatkan secara strategis untuk mempercepat proses evakuasi dan pendampingan korban,” ujarnya.
Di lokasi kejadian, PMI bekerja berdampingan dengan unsur Disgulkarmat, BPBD, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinsos, Polsek, serta Koramil Kemayoran. Kolaborasi erat ini mempercepat proses penanganan darurat, termasuk pengamanan area, pemindahan korban, serta pendataan awal.
Insiden ini diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar Rp 2 miliar.
PMI DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya kebakaran dan segera menghubungi layanan darurat 112 jika menemukan kondisi gawat darurat.(bp)
Sebanyak 76 orang menjadi korban dalam insiden ini, dengan 54 orang selamat dan 22 orang meninggal dunia. Semua korban meninggal telah dibawa ke RS POLRI Kramat Jati untuk penanganan lebih lanjut.
Sebagai bagian dari respons cepat, PMI DKI Jakarta mengerahkan kekuatan penuh dari seluruh wilayah kota. Total 37 personel diterjunkan, didukung oleh:
• 6 unit ambulans
• 7 unit mobil jenazah
• 4 unit motor URC
Penguatan tambahan datang dari PMI Provinsi DKI Jakarta serta PMI Kota Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.
Koordinator Tim PMI di lapangan, yang memimpin langsung operasi kemanusiaan ini, menyampaikan bahwa seluruh unsur PMI bergerak dalam waktu singkat setelah menerima laporan kejadian.
Ia menegaskan bahwa prioritas utama tim adalah penyelamatan korban, evakuasi jenazah, serta penyediaan dukungan medis dan psikososial bagi para penyintas. “Kami memastikan seluruh armada dan personel ditempatkan secara strategis untuk mempercepat proses evakuasi dan pendampingan korban,” ujarnya.
Di lokasi kejadian, PMI bekerja berdampingan dengan unsur Disgulkarmat, BPBD, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinsos, Polsek, serta Koramil Kemayoran. Kolaborasi erat ini mempercepat proses penanganan darurat, termasuk pengamanan area, pemindahan korban, serta pendataan awal.
Insiden ini diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar Rp 2 miliar.
PMI DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya kebakaran dan segera menghubungi layanan darurat 112 jika menemukan kondisi gawat darurat.(bp)