Berita Saka Fest 2025: PMI Kenalkan Pentingnya Pertolongan Pertama dan RJP
26/11/2025
JAKARTA – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta, H. Beky Mardani menghadiri acara pembukaan Satuan Karya (Saka) Fest DKI Jakarta Tahun 2025 di Gedung Nyi Ageng Serang Jalan H.R. Rasuna Said No.22 Jakarta Selatan.
Dalam keterangannya, H. Beky Mardani mengatakan Saka Fest DKI Jakarta merupakan sarana untuk kolaborasi, pembelajaran dan silaturahmi bagi para pramuka se DKI Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-28 November 2025 dengan mengusung tema “Saka Jadikan Pramuka Jakarta Warga Kota Global Yang Berbudaya” dimana pramuka menjadi jembatan antara tradisi, kreativitas dan kemajuan zaman.
Adapun bentuk kegiatannya berupa pameran karya dan inovasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota SaKa melalui workshop dan demontrasi, membuka ruang interaksi, mengapresiasi seni dan budaya serta mempererat tali persaudaraan.
“Selamat atas terselenggaranya kegiatan Saka Fest Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DKI Jakarta. Insya Allah Saka Festival bisa menjadi ajang untuk silaturahmi, berkenalan dan bersahabat dengan semua pihak serta membentuk generasi muda yang kreatif dan berbudaya,” kata H. Beky Mardani.
H. Beky Mardani menambahkan, dalam kegiatan Saka Fest Tahun 2025 ini PMI juga mendirikan stand pameran berupa edukasi tentang pemberian pertolongan pertama oleh relawan PMI Kota Jakarta Timur.
“Disana, relawan-relawan PMI memberikan edukasi tentang bagaimana cara memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien yang mengalami hilang kesadaran. Karena tadi saya sempat lihat ada boneka peraga,” tambahnya.
Semoga dengan hadirnya PMI disini bisa menambah ilmu dan wawasan bagi peserta Saka Fest Tahun 2025.
Sementara itu, peserta dari Saka Wanabakti, Citra Ramadhani mengaku baru saja dirinya mempraktekkan bagaimana cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada pasien yang mengalami hilang kesadaran.
Menurutnya, teknik RJP ini diawali dengan meletakan kedua tangan diatas dada (diantara kedua putting) kemudian lakukan kompresi sebanyak 30 kali kemudian berikan nafas buatan selama 2 kali dan itu baru dinamakan hanya satu siklus RJP.
“Tadi saat kami melakukan RJP, indikator lampu yang ada di boneka selalu warna merah, yang artinya teknik kita dalam melakukan RJP masih kurang tepat atau salah dan dalam melakukan RJP ini harus dilakukan hingga pasien itu sadar dan itu sangat membutuhkan usaha,” ungkapnya.
Citra Ramadhani menambahkan, setelah mendapatkan pengetahuan tersebut, dirinya berharap agar peserta lain juga dapat memahami pentingnya kemampuan RJP. Menurutnya, keterampilan ini sangat membantu dalam situasi darurat.(b26)
Dalam keterangannya, H. Beky Mardani mengatakan Saka Fest DKI Jakarta merupakan sarana untuk kolaborasi, pembelajaran dan silaturahmi bagi para pramuka se DKI Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26-28 November 2025 dengan mengusung tema “Saka Jadikan Pramuka Jakarta Warga Kota Global Yang Berbudaya” dimana pramuka menjadi jembatan antara tradisi, kreativitas dan kemajuan zaman.
Adapun bentuk kegiatannya berupa pameran karya dan inovasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota SaKa melalui workshop dan demontrasi, membuka ruang interaksi, mengapresiasi seni dan budaya serta mempererat tali persaudaraan.
“Selamat atas terselenggaranya kegiatan Saka Fest Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DKI Jakarta. Insya Allah Saka Festival bisa menjadi ajang untuk silaturahmi, berkenalan dan bersahabat dengan semua pihak serta membentuk generasi muda yang kreatif dan berbudaya,” kata H. Beky Mardani.
H. Beky Mardani menambahkan, dalam kegiatan Saka Fest Tahun 2025 ini PMI juga mendirikan stand pameran berupa edukasi tentang pemberian pertolongan pertama oleh relawan PMI Kota Jakarta Timur.
“Disana, relawan-relawan PMI memberikan edukasi tentang bagaimana cara memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien yang mengalami hilang kesadaran. Karena tadi saya sempat lihat ada boneka peraga,” tambahnya.
Semoga dengan hadirnya PMI disini bisa menambah ilmu dan wawasan bagi peserta Saka Fest Tahun 2025.
Sementara itu, peserta dari Saka Wanabakti, Citra Ramadhani mengaku baru saja dirinya mempraktekkan bagaimana cara melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada pasien yang mengalami hilang kesadaran.
Menurutnya, teknik RJP ini diawali dengan meletakan kedua tangan diatas dada (diantara kedua putting) kemudian lakukan kompresi sebanyak 30 kali kemudian berikan nafas buatan selama 2 kali dan itu baru dinamakan hanya satu siklus RJP.
“Tadi saat kami melakukan RJP, indikator lampu yang ada di boneka selalu warna merah, yang artinya teknik kita dalam melakukan RJP masih kurang tepat atau salah dan dalam melakukan RJP ini harus dilakukan hingga pasien itu sadar dan itu sangat membutuhkan usaha,” ungkapnya.
Citra Ramadhani menambahkan, setelah mendapatkan pengetahuan tersebut, dirinya berharap agar peserta lain juga dapat memahami pentingnya kemampuan RJP. Menurutnya, keterampilan ini sangat membantu dalam situasi darurat.(b26)