Berita PMI Jakbar Buka Pos Layanan Kesehatan Di Lokasi Pengungsian Kalianyar
17/10/2024
Sebagai respon cepat terhadap kebakaran yang melanda Kalianyar, Tambora, Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat membuka layanan kesehatan untuk para penyintas di lokasi pengungsian. Layanan kesehatan ini beroperasi setiap hari pada pukul 17.00 hingga 21.00 WIB, memberikan akses kesehatan bagi warga yang terdampak kebakaran.
Sejak dibukanya layanan, tercatat sudah 24 orang penyintas yang memeriksakan kesehatannya. Dari jumlah tersebut, 14 orang laki-laki dan 10 orang perempuan telah menerima pemeriksaan medis. Mereka terdiri dari 18 orang dewasa dan 6 orang lansia yang mengalami berbagai keluhan kesehatan akibat kondisi pasca bencana diantaranya diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 7 orang, migrain 3 orang, hipertensi 7 orang, maag 3 orang, radang gusi 2 orang, luka robek 1 orang dan asma 1 orang.
Petugas medis PMI memberikan pemeriksaan menyeluruh dan obat-obatan yang dibutuhkan bagi para penyintas. Layanan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi fisik para penyintas tetap terjaga di tengah situasi darurat, di mana akses terhadap fasilitas kesehatan mungkin terbatas. PMI juga menyediakan terapi obat bagi mereka yang membutuhkan, membantu meringankan keluhan-keluhan yang mereka alami.
Salah satu penyintas, Hartati (60), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas layanan kesehatan yang disediakan oleh PMI. "Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan ini. Saya jadi bisa memeriksakan kesehatan tanpa harus jauh-jauh, apalagi kondisi saya yang sudah tua dan sering mengalami masalah kesehatan," ujar Hartati, yang didiagnosa menderita Hipertensi.
Pelayanan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen PMI Jakarta Barat dalam mendukung pemulihan para penyintas kebakaran di Kalianyar. Di samping bantuan medis, PMI juga memastikan bahwa kebutuhan dasar para penyintas, termasuk makanan, selimut, alat sekolah dan kebutuhan kesehatan, tetap terpenuhi selama masa pengungsian.(kiki)
Sejak dibukanya layanan, tercatat sudah 24 orang penyintas yang memeriksakan kesehatannya. Dari jumlah tersebut, 14 orang laki-laki dan 10 orang perempuan telah menerima pemeriksaan medis. Mereka terdiri dari 18 orang dewasa dan 6 orang lansia yang mengalami berbagai keluhan kesehatan akibat kondisi pasca bencana diantaranya diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) 7 orang, migrain 3 orang, hipertensi 7 orang, maag 3 orang, radang gusi 2 orang, luka robek 1 orang dan asma 1 orang.
Petugas medis PMI memberikan pemeriksaan menyeluruh dan obat-obatan yang dibutuhkan bagi para penyintas. Layanan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi fisik para penyintas tetap terjaga di tengah situasi darurat, di mana akses terhadap fasilitas kesehatan mungkin terbatas. PMI juga menyediakan terapi obat bagi mereka yang membutuhkan, membantu meringankan keluhan-keluhan yang mereka alami.
Salah satu penyintas, Hartati (60), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas layanan kesehatan yang disediakan oleh PMI. "Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan ini. Saya jadi bisa memeriksakan kesehatan tanpa harus jauh-jauh, apalagi kondisi saya yang sudah tua dan sering mengalami masalah kesehatan," ujar Hartati, yang didiagnosa menderita Hipertensi.
Pelayanan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen PMI Jakarta Barat dalam mendukung pemulihan para penyintas kebakaran di Kalianyar. Di samping bantuan medis, PMI juga memastikan bahwa kebutuhan dasar para penyintas, termasuk makanan, selimut, alat sekolah dan kebutuhan kesehatan, tetap terpenuhi selama masa pengungsian.(kiki)