Berita PMI Jakarta Barat Gelar Dukungan Psikososial untuk Anak Penyintas Kebakaran di Tangki
02/10/2025
Jakarta Barat – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Barat menggelar kegiatan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas kebakaran di Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari. Program ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Oktober 2025, sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.
Sebanyak 35 anak, terdiri dari 15 anak laki-laki dan 20 anak perempuan, terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang penuh warna. Rangkaian edukatif diisi dengan permainan kelompok, cerita bergambar, puzzle, hingga simulasi sederhana kesiapsiagaan bencana. Sementara itu, kegiatan seni ekspresif berupa menggambar, mewarnai, bernyanyi bersama, hingga membuat kerajinan tangan menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk menyalurkan perasaan mereka.
Suasana gembira pun terlihat saat anak-anak larut dalam permainan dan kreativitas mereka. Tawa, senyum, dan sorak-sorai perlahan menggantikan kesedihan akibat kehilangan rumah dan lingkungan tempat tinggal. Para relawan PMI mendampingi setiap aktivitas dengan pendekatan ramah anak, sehingga mereka merasa dihargai, didengar, dan diperhatikan.
Plt Ketua PMI Kota Jakarta Barat, Ujang Sungkawa, menegaskan pentingnya dukungan non-materi bagi penyintas bencana, khususnya anak-anak.
“Selain kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, dukungan psikososial menjadi hal yang sangat penting. Melalui kegiatan ini kami berharap anak-anak penyintas bisa kembali tersenyum, merasa aman, dan tumbuh dengan semangat baru meski menghadapi situasi sulit,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PMI Jakarta Barat ingin memastikan bahwa pemulihan tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga aspek mental dan emosional. Anak-anak yang terdampak diharapkan dapat kembali memiliki harapan, energi positif, serta motivasi untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan lebih percaya diri.
Dengan demikian, kehadiran PMI di tengah penyintas kebakaran Kelurahan Tangki menjadi bukti nyata bahwa semangat kemanusiaan tak hanya diwujudkan dalam bantuan darurat, tetapi juga dalam pemulihan yang menyentuh hati masyarakat terdampak.(kiki)
Sebanyak 35 anak, terdiri dari 15 anak laki-laki dan 20 anak perempuan, terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang penuh warna. Rangkaian edukatif diisi dengan permainan kelompok, cerita bergambar, puzzle, hingga simulasi sederhana kesiapsiagaan bencana. Sementara itu, kegiatan seni ekspresif berupa menggambar, mewarnai, bernyanyi bersama, hingga membuat kerajinan tangan menjadi ruang aman bagi anak-anak untuk menyalurkan perasaan mereka.
Suasana gembira pun terlihat saat anak-anak larut dalam permainan dan kreativitas mereka. Tawa, senyum, dan sorak-sorai perlahan menggantikan kesedihan akibat kehilangan rumah dan lingkungan tempat tinggal. Para relawan PMI mendampingi setiap aktivitas dengan pendekatan ramah anak, sehingga mereka merasa dihargai, didengar, dan diperhatikan.
Plt Ketua PMI Kota Jakarta Barat, Ujang Sungkawa, menegaskan pentingnya dukungan non-materi bagi penyintas bencana, khususnya anak-anak.
“Selain kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, dukungan psikososial menjadi hal yang sangat penting. Melalui kegiatan ini kami berharap anak-anak penyintas bisa kembali tersenyum, merasa aman, dan tumbuh dengan semangat baru meski menghadapi situasi sulit,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PMI Jakarta Barat ingin memastikan bahwa pemulihan tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga aspek mental dan emosional. Anak-anak yang terdampak diharapkan dapat kembali memiliki harapan, energi positif, serta motivasi untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan lebih percaya diri.
Dengan demikian, kehadiran PMI di tengah penyintas kebakaran Kelurahan Tangki menjadi bukti nyata bahwa semangat kemanusiaan tak hanya diwujudkan dalam bantuan darurat, tetapi juga dalam pemulihan yang menyentuh hati masyarakat terdampak.(kiki)