Berita PMI Provinsi DKI Jakarta dan Palang Merah Korea Bersama Wujudkan Rainbow Forest Project di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
17/09/2024
PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU - Dalam rangka melaksanakan program Rainbow Forest Project 2024, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama dengan Palang Merah Korea, KB Securities, Community Chest of Korea, dan Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu melakukan penanaman mangrove di Pulau Tidung. Rabu (4/9)
Kegiatan ini juga melibatkan lebih dari 100 relawan, termasuk anggota Palang Merah Remaja (PMR), relawan Korps Sukarela (KSR), dan pegawai PMI Kabupaten Kepulauan Seribu.
Hadir dalam acara ini CEO dan President KB Securities, Bapak Hongki Lee, Ketua Pengurus Pusat PMI, Ketua Pengurus PMI Kabupaten Kepulauan Seribu Bapak Fahrullah, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi DKI Jakarta Bapak Edwar Bachtiar, serta perwakilan dari Pusat Budidaya dan Konservasi Laut Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MOU) antara PMI dan Palang Merah Korea terkait pelestarian lingkungan melalui program Rainbow Forest Project.
Ketua Pengurus PMI Kabupaten Kepulauan Seribu, Bapak Fahrullah, menyatakan bahwa Pulau Tidung dipilih sebagai lokasi penanaman mangrove karena memiliki unit-unit lengkap mulai dari PMR Mula, PMR Madya, PMR Wira, hingga relawan KSR dan TSR. “Penanaman ini bukan hanya sekadar program lingkungan, tetapi juga upaya kita bersama untuk menjaga alam dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian ekosistem mangrove,” ungkapnya.
Penanaman mangrove ini memiliki tujuan penting dalam menjaga dan memperbaiki ekosistem pesisir di wilayah Kepulauan Seribu. Ekosistem mangrove memiliki banyak manfaat, antara lain mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, menjadi penyaring alami, menyediakan habitat dan sumber makanan bagi satwa, serta berperan dalam pembentukan dan stabilisasi pulau.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi DKI Jakarta, Edwar Bachtiar, juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam konteks mitigasi bencana. “Penanaman mangrove ini tidak hanya berfungsi ekologis, tetapi juga sangat penting dalam mengurangi risiko kecelakaan dan bahaya dari ancaman bencana, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir. Kami berharap langkah ini bisa memberi dampak positif jangka panjang,” kata Edwar.
PMI Provinsi DKI Jakarta juga menyampaikan terima kasih kepada KB Securities, Palang Merah Korea, Community Chest of Korea, PMI Pusat, dan seluruh pihak yang terlibat atas dukungan dan kerja sama dalam kegiatan ini. Penanaman mangrove di Pulau Tidung diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove yang lebih luas di wilayah Kepulauan Seribu, serta menjadi contoh bagi wilayah pesisir lainnya di Indonesia.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, PMI berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan serta memperbaiki kualitas ekosistem mangrove yang sangat vital bagi kehidupan di wilayah pesisir.(RR)
Kegiatan ini juga melibatkan lebih dari 100 relawan, termasuk anggota Palang Merah Remaja (PMR), relawan Korps Sukarela (KSR), dan pegawai PMI Kabupaten Kepulauan Seribu.
Hadir dalam acara ini CEO dan President KB Securities, Bapak Hongki Lee, Ketua Pengurus Pusat PMI, Ketua Pengurus PMI Kabupaten Kepulauan Seribu Bapak Fahrullah, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi DKI Jakarta Bapak Edwar Bachtiar, serta perwakilan dari Pusat Budidaya dan Konservasi Laut Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MOU) antara PMI dan Palang Merah Korea terkait pelestarian lingkungan melalui program Rainbow Forest Project.
Ketua Pengurus PMI Kabupaten Kepulauan Seribu, Bapak Fahrullah, menyatakan bahwa Pulau Tidung dipilih sebagai lokasi penanaman mangrove karena memiliki unit-unit lengkap mulai dari PMR Mula, PMR Madya, PMR Wira, hingga relawan KSR dan TSR. “Penanaman ini bukan hanya sekadar program lingkungan, tetapi juga upaya kita bersama untuk menjaga alam dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian ekosistem mangrove,” ungkapnya.
Penanaman mangrove ini memiliki tujuan penting dalam menjaga dan memperbaiki ekosistem pesisir di wilayah Kepulauan Seribu. Ekosistem mangrove memiliki banyak manfaat, antara lain mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, menjadi penyaring alami, menyediakan habitat dan sumber makanan bagi satwa, serta berperan dalam pembentukan dan stabilisasi pulau.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi DKI Jakarta, Edwar Bachtiar, juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam konteks mitigasi bencana. “Penanaman mangrove ini tidak hanya berfungsi ekologis, tetapi juga sangat penting dalam mengurangi risiko kecelakaan dan bahaya dari ancaman bencana, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir. Kami berharap langkah ini bisa memberi dampak positif jangka panjang,” kata Edwar.
PMI Provinsi DKI Jakarta juga menyampaikan terima kasih kepada KB Securities, Palang Merah Korea, Community Chest of Korea, PMI Pusat, dan seluruh pihak yang terlibat atas dukungan dan kerja sama dalam kegiatan ini. Penanaman mangrove di Pulau Tidung diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove yang lebih luas di wilayah Kepulauan Seribu, serta menjadi contoh bagi wilayah pesisir lainnya di Indonesia.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, PMI berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan serta memperbaiki kualitas ekosistem mangrove yang sangat vital bagi kehidupan di wilayah pesisir.(RR)