Berita Tingkatkan Kapasitas SDM EMT, PMI DKI Jakarta Mengikuti TOT Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan
18/11/2023

BANDUNG – Dalam rangka meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia Emergency Medical Team (EMT), Pusat Krisis Keseharan menggelar Pelatihan Training Of Trainer (TOT) Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan bagi Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK).
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8–10 November 2023 di Hotel Aston Tropicana Bandung, Jalan Cihampelas No.125-127, Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kepala Bidang Pelayanan PMI DKI Jakarta, Masidi mengungkapkan Pelatihan TOT ini merupakan langkah nyata dari Kementerian Kesehatan dimana saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan penguatan sistem Kesehatan melalui transformasi Kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan sistem ketahanan Kesehatan (health security) yang Tangguh.
Dalam hal ini, Kami dari PMI DKI Jakarta mengutus 1 Tim yang terdiri dari 5 (lima) orang untuk menjadi Tenaga Cadangan Kesehatan yang terdiri dari komposisi Dokter, Perawat, Tenaga Farmasi, Tenaga Logistik serta Tenaga Administrasi.
“Peserta pelatihan yang mengikuti TOT ini berjumlah 87 orang (18 tim) yang terdiri dari unsur Kepala RSUP dr. Sitanala, Kepala RSUP dr. Hasan Sadikin, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Tanjung Priok, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno Hatta, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Bandung, Kepala Kesehtan Daerah Militer III/Siliwangi, Kepala PK3D Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Direktur RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat,” ungkap Masidi.
“Kemudian juga ada keterwakilan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Ketua Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI), Direktur RS Santo Borromeus Bandung, serta Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, serta PMI Provinsi DKI Jakarta,” tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung kami mendapatkan materi yang telah disampaikan oleh para Narasumber/Fasiitator antara lain Building Learning Commitment, Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan, Health Emergency Operation Center dan Mekanisme Koordinasi EMT, Manajemen Mass Casualty Incident, Registrasi EMT dalam Sistem Informasi TCK serta melakukan Praktek Teknis Medis meliputi Triase Bencana, Initial Assesment, Bantuan Hidup Dasar (BHD), serta Evakuasi dan Stabilisasi.
Diharapkan setelah mengikuti TOT ini para peserta dapat memahami alur yg telah disusun oleh tim pusat krisis, mentaati ketentuan yg telah ditetapkan, sehingga terbentuk koordinasi yang dinamis pada saat bertugas di lapangan serta terciptanya kerjasama yang baik antar stakeholder pada saat bertugas dalam suatu bencana. (benhil)
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8–10 November 2023 di Hotel Aston Tropicana Bandung, Jalan Cihampelas No.125-127, Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kepala Bidang Pelayanan PMI DKI Jakarta, Masidi mengungkapkan Pelatihan TOT ini merupakan langkah nyata dari Kementerian Kesehatan dimana saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan penguatan sistem Kesehatan melalui transformasi Kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan sistem ketahanan Kesehatan (health security) yang Tangguh.
Dalam hal ini, Kami dari PMI DKI Jakarta mengutus 1 Tim yang terdiri dari 5 (lima) orang untuk menjadi Tenaga Cadangan Kesehatan yang terdiri dari komposisi Dokter, Perawat, Tenaga Farmasi, Tenaga Logistik serta Tenaga Administrasi.
“Peserta pelatihan yang mengikuti TOT ini berjumlah 87 orang (18 tim) yang terdiri dari unsur Kepala RSUP dr. Sitanala, Kepala RSUP dr. Hasan Sadikin, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Tanjung Priok, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno Hatta, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Bandung, Kepala Kesehtan Daerah Militer III/Siliwangi, Kepala PK3D Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Direktur RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat,” ungkap Masidi.
“Kemudian juga ada keterwakilan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Ketua Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI), Direktur RS Santo Borromeus Bandung, serta Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, serta PMI Provinsi DKI Jakarta,” tuturnya.
Selama kegiatan berlangsung kami mendapatkan materi yang telah disampaikan oleh para Narasumber/Fasiitator antara lain Building Learning Commitment, Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan, Health Emergency Operation Center dan Mekanisme Koordinasi EMT, Manajemen Mass Casualty Incident, Registrasi EMT dalam Sistem Informasi TCK serta melakukan Praktek Teknis Medis meliputi Triase Bencana, Initial Assesment, Bantuan Hidup Dasar (BHD), serta Evakuasi dan Stabilisasi.
Diharapkan setelah mengikuti TOT ini para peserta dapat memahami alur yg telah disusun oleh tim pusat krisis, mentaati ketentuan yg telah ditetapkan, sehingga terbentuk koordinasi yang dinamis pada saat bertugas di lapangan serta terciptanya kerjasama yang baik antar stakeholder pada saat bertugas dalam suatu bencana. (benhil)