Berita Tingkatkan Kapasitas Dalam Pendekatan Terhadap Masyarakat, PMI Pusat Gelar Orientasi CEA
02/10/2023

BOGOR – Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat menggelar Orientasi Pelibatan Masyarakat dan Akuntabilitas atau yang biasa disebut CEA (Community Engagement and Accountability) pada tanggal 26-28 September 2023 di Kota Bogor – Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh PMI Pusat kepada petugas PMI dari masing-masing keterwakilan dari wilayah pelaksana program kesiapsiagaan epidemi pandemi yang berada di 6 Provinsi (Bali, Banter, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat) kemudian yang melaksanakan respon kekeringan dari NTT dan DKI dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.
Kepala Sub. Divis Kesehatan Masyarakat PMI Pusat, Dewi Ariyani mengatakan Dalam waktu tiga hari ini (26-28 September 2023) kami dari Divisi Kesehatan berkolaborasi dengan Biro Humas untuk melaksanakan orientasi pelibatan masyarakat dan akuntabilitas atau yang biasa kita kenal pendekatan melalui CEA (Community Engagement and Accountability).
Pentingnya mengimpelementasikan CEA khususnya di wilayah Kota/Kabupaten yang sangat dekat dengan masyarakat adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip bagaimana cara melibatkan masyarakat, mengetahui kebutuhan masyarakat sehingga pesan atau informasi yang kita salurkan kepada masyarakat itu sesuai dengan kebutuhan sehingga lebih efektif dan bisa mengarah kepada perubahan perilaku.
“Jika sudah terjadi perubahan perilaku, kita bisa mengadvokasi kepada Pemerintah atau stackeholder lain untuk dapat diteruskan program-program yang serupa,” kata Dewi Ariyani.
Prinsip-prinsip CEA menjelaskan tentang bagaimana cara pendekatan kepada masyarakat, melibatkan masyarakat dalam setiap rencana yang akan kita lakukan di masyarakat serta bagaimana kita bisa menganalisa, melaporkan apa saja hasil-hasil yang sudah kita lakukan di masyarakat.
“Peserta juga belajar membuat visualisasi data terkait pelayanan PMI yang sudah diberikan kepada masyarakat dengan perangkat Microsoft PowerBI. Sehingga hasil layanan yang sudah diberikan PMI kepada masyarakat lebih jelas dan mudah dibaca,” pungkasnya.
Salah seorang peserta dari PMI Kabupaten Maros, Hasan Nur mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan orientasi CEA. Selama tiga hari mengikuti pelatihan rasanya susah-susah gampang dalam memahami dan menerapkan CEA.
“Saya memiliki pengalaman baru, bertemu dengan orang baru dan mendapatkan ilmu baru tentang CEA itu sendiri. Mudah-mudahan sesampainya di daerah nanti bisa diterapkan kepada teman-teman markas,” tuturnya.(benhil)
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh PMI Pusat kepada petugas PMI dari masing-masing keterwakilan dari wilayah pelaksana program kesiapsiagaan epidemi pandemi yang berada di 6 Provinsi (Bali, Banter, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat) kemudian yang melaksanakan respon kekeringan dari NTT dan DKI dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.
Kepala Sub. Divis Kesehatan Masyarakat PMI Pusat, Dewi Ariyani mengatakan Dalam waktu tiga hari ini (26-28 September 2023) kami dari Divisi Kesehatan berkolaborasi dengan Biro Humas untuk melaksanakan orientasi pelibatan masyarakat dan akuntabilitas atau yang biasa kita kenal pendekatan melalui CEA (Community Engagement and Accountability).
Pentingnya mengimpelementasikan CEA khususnya di wilayah Kota/Kabupaten yang sangat dekat dengan masyarakat adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip bagaimana cara melibatkan masyarakat, mengetahui kebutuhan masyarakat sehingga pesan atau informasi yang kita salurkan kepada masyarakat itu sesuai dengan kebutuhan sehingga lebih efektif dan bisa mengarah kepada perubahan perilaku.
“Jika sudah terjadi perubahan perilaku, kita bisa mengadvokasi kepada Pemerintah atau stackeholder lain untuk dapat diteruskan program-program yang serupa,” kata Dewi Ariyani.
Prinsip-prinsip CEA menjelaskan tentang bagaimana cara pendekatan kepada masyarakat, melibatkan masyarakat dalam setiap rencana yang akan kita lakukan di masyarakat serta bagaimana kita bisa menganalisa, melaporkan apa saja hasil-hasil yang sudah kita lakukan di masyarakat.
“Peserta juga belajar membuat visualisasi data terkait pelayanan PMI yang sudah diberikan kepada masyarakat dengan perangkat Microsoft PowerBI. Sehingga hasil layanan yang sudah diberikan PMI kepada masyarakat lebih jelas dan mudah dibaca,” pungkasnya.
Salah seorang peserta dari PMI Kabupaten Maros, Hasan Nur mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan orientasi CEA. Selama tiga hari mengikuti pelatihan rasanya susah-susah gampang dalam memahami dan menerapkan CEA.
“Saya memiliki pengalaman baru, bertemu dengan orang baru dan mendapatkan ilmu baru tentang CEA itu sendiri. Mudah-mudahan sesampainya di daerah nanti bisa diterapkan kepada teman-teman markas,” tuturnya.(benhil)