Berita Ciptakan Personil Kompeten Dibidang Penanggulangan Bencana, PMI Jaksel Gelar Seminar Manajemen Penanggulangan Bencana
02/08/2023

PEJATEN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Selatan menggelar seminar manajemen penanggulangan bencana di Kantor PMI Kota Jakarta Selatan di Jalan Raya Condet Pejaten Pasar Minggu No.9A, Jakarta Selatan. Sabtu (29/7).
Kegiatan seminar manajemen penanggulangan bencana ini diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari unsur SKPD, relawan posko dan mahasiswa STIE Dharma Bumiputera dengan mengusung tema “Komunikasi Informasi Dalam Tanggap Darurat Bencana Antar Lembaga”.
Kabag. Kesra Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Habib Asyari mengatakan Saya atas nama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang dalam kesempatan ini mewakili Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan tentunya memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan seminar manajemen penanggulangan bencana yang dilakukan oleh PMI Kota Jakarta Selatan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Bumiputera.
Tentunya saya berharap bahwa kegiatan ini bukan hanya dilakukan pada hari ini saja, nantinya agar dapat ditularkan kepada warga masyarakat Jakarta Selatan yang lain.
“Seperti yang tadi saya sampaikan dalam sambutan, bahwa kegiatan ini dilakukan juga pada elemen-elemen masyarakat maupun komunitas yang berada di Jakarta Selatan,” kata Habib Asyari.
Pihaknya berharap, melalui seminar yang memberikan pemantapan dalam mengatasi tanggap bencana dapat juga mengerahkan personil yang berkompeten dalam bidang penanggulangan bencana kedepannya.

Sermentara itu, Ketua PMI Kota Jakarta Selatan, Abdul Haris menjelaskan terkait kegiatan seminar manajemen penanggulangan bencana hari ini memang kita laksanakan lebih mengedepankan kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Bahwa peningkatan pelayanan akan kita peroleh apabila ada dukungan dari personil atau relawan yang betul-betul profesional terutama terkait dengan kepemilikan ilmu pengetahuan terhadap manajemen bencana.
“Kita ingin menyiapkan tenaga profesional dibawah mitra kerja PMI terutama dalam hal ini adalah relawan terhadap penanggulangan bencana, karena kita tahu bahwa tugas-tugas PMI ini tidak mungkin dapat mencakup secara keseluruhan apabila terjadi bencana,” jelas Abdul Haris. (Benhil/dok.foto PMIJaksel)
Kegiatan seminar manajemen penanggulangan bencana ini diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari unsur SKPD, relawan posko dan mahasiswa STIE Dharma Bumiputera dengan mengusung tema “Komunikasi Informasi Dalam Tanggap Darurat Bencana Antar Lembaga”.
Kabag. Kesra Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Habib Asyari mengatakan Saya atas nama Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang dalam kesempatan ini mewakili Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan tentunya memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan seminar manajemen penanggulangan bencana yang dilakukan oleh PMI Kota Jakarta Selatan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dharma Bumiputera.
Tentunya saya berharap bahwa kegiatan ini bukan hanya dilakukan pada hari ini saja, nantinya agar dapat ditularkan kepada warga masyarakat Jakarta Selatan yang lain.
“Seperti yang tadi saya sampaikan dalam sambutan, bahwa kegiatan ini dilakukan juga pada elemen-elemen masyarakat maupun komunitas yang berada di Jakarta Selatan,” kata Habib Asyari.
Pihaknya berharap, melalui seminar yang memberikan pemantapan dalam mengatasi tanggap bencana dapat juga mengerahkan personil yang berkompeten dalam bidang penanggulangan bencana kedepannya.

Sermentara itu, Ketua PMI Kota Jakarta Selatan, Abdul Haris menjelaskan terkait kegiatan seminar manajemen penanggulangan bencana hari ini memang kita laksanakan lebih mengedepankan kepada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Bahwa peningkatan pelayanan akan kita peroleh apabila ada dukungan dari personil atau relawan yang betul-betul profesional terutama terkait dengan kepemilikan ilmu pengetahuan terhadap manajemen bencana.
“Kita ingin menyiapkan tenaga profesional dibawah mitra kerja PMI terutama dalam hal ini adalah relawan terhadap penanggulangan bencana, karena kita tahu bahwa tugas-tugas PMI ini tidak mungkin dapat mencakup secara keseluruhan apabila terjadi bencana,” jelas Abdul Haris. (Benhil/dok.foto PMIJaksel)