Berita Kenalkan Kesiapsiagaan Bencana Sejak Dini, PMI Jakut Luncurkan Program "PMI Goes To School"
10/03/2023

Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara akan meluncurkan program PMI Goes to School tahun 2023 di SMKN 56 Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jumat (10/3). Kegiatan dikemas dalam konsep edutainment menyampaikan materi tentang kesiapsigaan menghadapi bencana gempa bumi di sekolah.
Ketua Panitia Pelaksana PMI Goes to School, Vita Andriastuti mengatakan, dalam kegiatan para siswa diedukasi tentang menghadapi situasi bencana gempa bumi. Mereka dilatih mulai dari membentuk struktur siaga bencana hingga tindakan pasca bencana.
"Sejumlah siswa dan civitas sekolah yang terpilih akan diberikan materi khusus tentang kesiagaan menghadapi bencana. Lalu puncaknya dilakukan semacam simulasi," katanya.
Dijelaskan Vita, konsep edutainment dimaksud ialah proses pelatihan dikombinasikan dengan kegiatan pentas seni dan festival. Kegiatan juga akan melibatkan potensi lokal sekolah sebagai pengisi acara.
Setelah dilakukan peluncuran kegiatan akan berlanjut ke sejumlah sekolah di Jakarta Utara mulai dari tingkat SD sampai SMA. Pada tahap, Vita mengaku telah menyiapkan kegiatan serupa di empat sekolah lain.
"Hasil koordinasi kita Sudin Pendidikan I dan II Jakarta Utara kegiatan akan bertahap digelar ke seluruh sekolah. Namun teknisnya nanti akan kami sesuaikan dengan waktu dan kesiapan," tegasnya.
Kepala SMKN 56 Pluit, Ngadina mengapresiasi kegiatan yang pertama kali digelar di sekolahnya. Diakui Ngadina, pemahaman dan pengetahuan tanggapan bencana gemba bumi belakangan ini menjadi hal yang keharusan.
"Pengalaman gempa Cianjur menjadi pengalaman bagaiman siswa dan guru harus paham melakukan apa serta bagaimana," tandasnya.
Ketua Panitia Pelaksana PMI Goes to School, Vita Andriastuti mengatakan, dalam kegiatan para siswa diedukasi tentang menghadapi situasi bencana gempa bumi. Mereka dilatih mulai dari membentuk struktur siaga bencana hingga tindakan pasca bencana.
"Sejumlah siswa dan civitas sekolah yang terpilih akan diberikan materi khusus tentang kesiagaan menghadapi bencana. Lalu puncaknya dilakukan semacam simulasi," katanya.
Dijelaskan Vita, konsep edutainment dimaksud ialah proses pelatihan dikombinasikan dengan kegiatan pentas seni dan festival. Kegiatan juga akan melibatkan potensi lokal sekolah sebagai pengisi acara.
Setelah dilakukan peluncuran kegiatan akan berlanjut ke sejumlah sekolah di Jakarta Utara mulai dari tingkat SD sampai SMA. Pada tahap, Vita mengaku telah menyiapkan kegiatan serupa di empat sekolah lain.
"Hasil koordinasi kita Sudin Pendidikan I dan II Jakarta Utara kegiatan akan bertahap digelar ke seluruh sekolah. Namun teknisnya nanti akan kami sesuaikan dengan waktu dan kesiapan," tegasnya.
Kepala SMKN 56 Pluit, Ngadina mengapresiasi kegiatan yang pertama kali digelar di sekolahnya. Diakui Ngadina, pemahaman dan pengetahuan tanggapan bencana gemba bumi belakangan ini menjadi hal yang keharusan.
"Pengalaman gempa Cianjur menjadi pengalaman bagaiman siswa dan guru harus paham melakukan apa serta bagaimana," tandasnya.