Berita Terjun di 3 Titik Pengungsian, PMI: Waspada Hujan Intensitas Tinggi
02/03/2023

Wijaya Kusuma, Jakarta Barat. Hari ini Selasa (28/2/2023) genangan mulai surut di sejumlah titik yang tadinya terdampak banjir. Namun masih terdapat warga yang bertahan di lokasi pengungsian, karena rumahnya belum dapat ditempati.
Pengungsian yang terpantau masih ditempati pengungsi adalah masjid Al-Hidayah di Jln. Pesing Garden RT 002/RW 08 Kelurahan Kedoya dan masjid Baitul Khoir di RT 04/RW 04 Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Untuk meringankan beban para pengungsi, PMI Jakarta Barat merespons dengan mengirimkan bantuan ke titik-titik pengungsian tersebut. Bantuan yang disalurkan berupa 200 boks makanan siap saji, 5 dus air mineral, 8 dus mi instan, 2 dus Pop Mie, dan 2 dus biskuit, disalurkan langsung ke dua titik tersebut.
Sekretaris PMI Jakarta Barat Ujang Sungkawa yang memimpin langsung distribusi bantuan menjelaskan, respons banjir sudah dilakukan PMI Jakarta Barat sejak Senin (27/2/2023) kemarin, dengan titik berat pengiriman logistik ke tiga titik pengungsian di tiga kelurahan: Duri Kosambi, Kedoya Utara, dan Kelurahan Kedaung Kali Angke.
Ujang Sungkawa mengimbau masyarakat agar mengantisipasi musim penghujan berintensitas tinggi ini dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir. "Masyarakat harus lebih berhati-hati dan tetap waspada, siapkan persediaan makanan instan di rumah. Dan jangan lupa amankan dokumen penting dalam satu tas, jadi apabila terjadi banjir sudah siap," imbuh Ujang.
Selain bantuan logistik, PMI Jakarta Barat juga membuka layanan kesehatan di lokasi pengungsian. Tim Pelayanan Kesehatan PMI Jakarta Barat terus berkeliling menyambangi lokasi-lokasi pengungsian. Terutama lokasi yang pengungsinya masih bertahan, karena rumah mereka belum bisa ditempati kembali paska banjir.
Seperti Martina, 45 tahun, salah satu pengungsi di Masjid Al-Hidayah. Ia tampak antusias memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PMI. "Saya sudah tiga malam ngungsi di masjid, soalnya tiap hari masih hujan, takut airnya naik lagi, nanti malah repot bolak-baliknya," cerita Martini.
Saat diperiksa oleh tim Kesehatan PMI Jakarta Barat, Martina mengeluh dadanya sesak dan sedikit pusing. Selain itu, ia merasa gata-gatal di bagian kaki. Tim kesehatan pun memberikan obat dan vitamin yang dibutuhkan oleh Martina. Pada kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas bantuan para donatur dan PMI Jakarta Barat, "Terima kasih udah nengokin kami di sini, dicek kesehatannya, dikasih nasi boks sama bantuan lainnya, semoga relawan yang bertugas pada sehat semua ya," tutup Martina dengan mata berkaca-kaca.
Menghadapi musim penghujan ini, PMI Kota Jakarta Barat membuka Posko Banjir yang beroperasi 7 X 24 jam, dan menyiapkan relawan sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Seperti untuk melakukan asesmen, mengelola dapur umum, belanja dan menyalurkan logistik, tim kesehatan dan ambulans, serta tim evakuasi. (Kiki)
sumber : https://pmijakartabarat.or.id/
Pengungsian yang terpantau masih ditempati pengungsi adalah masjid Al-Hidayah di Jln. Pesing Garden RT 002/RW 08 Kelurahan Kedoya dan masjid Baitul Khoir di RT 04/RW 04 Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Untuk meringankan beban para pengungsi, PMI Jakarta Barat merespons dengan mengirimkan bantuan ke titik-titik pengungsian tersebut. Bantuan yang disalurkan berupa 200 boks makanan siap saji, 5 dus air mineral, 8 dus mi instan, 2 dus Pop Mie, dan 2 dus biskuit, disalurkan langsung ke dua titik tersebut.
Sekretaris PMI Jakarta Barat Ujang Sungkawa yang memimpin langsung distribusi bantuan menjelaskan, respons banjir sudah dilakukan PMI Jakarta Barat sejak Senin (27/2/2023) kemarin, dengan titik berat pengiriman logistik ke tiga titik pengungsian di tiga kelurahan: Duri Kosambi, Kedoya Utara, dan Kelurahan Kedaung Kali Angke.
Ujang Sungkawa mengimbau masyarakat agar mengantisipasi musim penghujan berintensitas tinggi ini dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya banjir. "Masyarakat harus lebih berhati-hati dan tetap waspada, siapkan persediaan makanan instan di rumah. Dan jangan lupa amankan dokumen penting dalam satu tas, jadi apabila terjadi banjir sudah siap," imbuh Ujang.
Selain bantuan logistik, PMI Jakarta Barat juga membuka layanan kesehatan di lokasi pengungsian. Tim Pelayanan Kesehatan PMI Jakarta Barat terus berkeliling menyambangi lokasi-lokasi pengungsian. Terutama lokasi yang pengungsinya masih bertahan, karena rumah mereka belum bisa ditempati kembali paska banjir.
Seperti Martina, 45 tahun, salah satu pengungsi di Masjid Al-Hidayah. Ia tampak antusias memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PMI. "Saya sudah tiga malam ngungsi di masjid, soalnya tiap hari masih hujan, takut airnya naik lagi, nanti malah repot bolak-baliknya," cerita Martini.
Saat diperiksa oleh tim Kesehatan PMI Jakarta Barat, Martina mengeluh dadanya sesak dan sedikit pusing. Selain itu, ia merasa gata-gatal di bagian kaki. Tim kesehatan pun memberikan obat dan vitamin yang dibutuhkan oleh Martina. Pada kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas bantuan para donatur dan PMI Jakarta Barat, "Terima kasih udah nengokin kami di sini, dicek kesehatannya, dikasih nasi boks sama bantuan lainnya, semoga relawan yang bertugas pada sehat semua ya," tutup Martina dengan mata berkaca-kaca.
Menghadapi musim penghujan ini, PMI Kota Jakarta Barat membuka Posko Banjir yang beroperasi 7 X 24 jam, dan menyiapkan relawan sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Seperti untuk melakukan asesmen, mengelola dapur umum, belanja dan menyalurkan logistik, tim kesehatan dan ambulans, serta tim evakuasi. (Kiki)
sumber : https://pmijakartabarat.or.id/