Berita Donor Darah SMAN 2: Keramahan PMR-nya Enggak Ada Obat
20/02/2023

Gajah Mada, Jakarta Barat. Sejak di depan gerbang sekolah, sudah tampak berjaga-jaga anggota Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMA Negeri 2 yang terletak di Jln. Gajah Mada, Keagungan, Jakarta Barat.
"Mau daftar donor darah, Pak?" sapa salah seorang siswa kepada seorang lelaki paruh baya yang berjalan cepat melewati gerbang sekolah. "Mari Pak saya antar," sambung siswa tadi, sembari berjalan menuju ruang kelas yang hari ini, Jumat (17/2/2023) dijadikan lokasi donor darah.
Saat tim Kominfo PMI Kota Jakarta Barat tiba di lokasi pun, sapaan ramah itu terlontar begitu saja, seolah sudah ada pembiasaan sebelumnya. "Selamat datang Kak, dari PMI ya?" sapa anggota PMR bernama Najwa Mirza, yang ternyata Ketua PMR Wira SMAN 2.
Sambil berjalan menuju ruang donor darah, Najwa bercerita bahwa keramahtamahan dan kemandirian, terlebih di dalam penyelenggaraan donor darah merupakan warisan turun-temurun dari para senior mereka di PMR. Tak heran kalau keramahtamahan dan kemandirian itu terlihat begitu alami, tak ada kesan dibuat-buat. Kalau anak-anak milenial dan Gen-Z bilang, "enggak ada obat".

"Dalam satu tahun, kita laksanakan dua kali, sasarannya enggak hanya internal sekolah, tapi juga warga sekitar," jelas Najwa lancar. Konon, seminggu sebelum pelaksanaan, PMR SMAN 2 berkeliling ke sekitar sekolah untuk menyebarkan brosur acara. Spanduk pun secara mencolok dipasang di depan sekolah. Juga melakukan broadcast ke WAG alumni dan keluarga masing-masing. Pokoknya, heboh.
Padahal, kata Najwa, saat ini PMR SMAN 2 belum punya pelatih tetap. Makanya mereka bekerja keras agar dapat secara mandiri menyelenggarakan acara ini. Syukurlah, kegiatan yang dilakukan seusai jam pulang sekolah ini terpantau cukup ramai. Terlihat dari ramainya para anggota PMR hilir-mudik, bergantian berjaga di depan gerbang dan mengantar tamu yang datang menuju ruang pendaftaran donor darah.

Dwi Candra Kusworo, guru SMA Negeri 2 bilang, pihak sekolah sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan positif ini. Dwi yang juga alumni SMAN 2 sekaligus pernah aktif di PMR menambahkan, di zaman dia aktif dulu, anggota PMR sering membantu dapur umum PMI, pun dilibatkan untuk piket saat Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan PMR lebih mengarah kepada edukasi dan kegiatan yang punya manfaat langsung buat masyarakat. Donor darah ini contohnya.
Ikut memonitor kegiatan ini, Pengurus PMI Kecamatan Taman Sari, Asikin. (Kiki)
sumber : https://pmijakartabarat.or.id/
"Mau daftar donor darah, Pak?" sapa salah seorang siswa kepada seorang lelaki paruh baya yang berjalan cepat melewati gerbang sekolah. "Mari Pak saya antar," sambung siswa tadi, sembari berjalan menuju ruang kelas yang hari ini, Jumat (17/2/2023) dijadikan lokasi donor darah.
Saat tim Kominfo PMI Kota Jakarta Barat tiba di lokasi pun, sapaan ramah itu terlontar begitu saja, seolah sudah ada pembiasaan sebelumnya. "Selamat datang Kak, dari PMI ya?" sapa anggota PMR bernama Najwa Mirza, yang ternyata Ketua PMR Wira SMAN 2.
Sambil berjalan menuju ruang donor darah, Najwa bercerita bahwa keramahtamahan dan kemandirian, terlebih di dalam penyelenggaraan donor darah merupakan warisan turun-temurun dari para senior mereka di PMR. Tak heran kalau keramahtamahan dan kemandirian itu terlihat begitu alami, tak ada kesan dibuat-buat. Kalau anak-anak milenial dan Gen-Z bilang, "enggak ada obat".

"Dalam satu tahun, kita laksanakan dua kali, sasarannya enggak hanya internal sekolah, tapi juga warga sekitar," jelas Najwa lancar. Konon, seminggu sebelum pelaksanaan, PMR SMAN 2 berkeliling ke sekitar sekolah untuk menyebarkan brosur acara. Spanduk pun secara mencolok dipasang di depan sekolah. Juga melakukan broadcast ke WAG alumni dan keluarga masing-masing. Pokoknya, heboh.
Padahal, kata Najwa, saat ini PMR SMAN 2 belum punya pelatih tetap. Makanya mereka bekerja keras agar dapat secara mandiri menyelenggarakan acara ini. Syukurlah, kegiatan yang dilakukan seusai jam pulang sekolah ini terpantau cukup ramai. Terlihat dari ramainya para anggota PMR hilir-mudik, bergantian berjaga di depan gerbang dan mengantar tamu yang datang menuju ruang pendaftaran donor darah.

Dwi Candra Kusworo, guru SMA Negeri 2 bilang, pihak sekolah sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan positif ini. Dwi yang juga alumni SMAN 2 sekaligus pernah aktif di PMR menambahkan, di zaman dia aktif dulu, anggota PMR sering membantu dapur umum PMI, pun dilibatkan untuk piket saat Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan PMR lebih mengarah kepada edukasi dan kegiatan yang punya manfaat langsung buat masyarakat. Donor darah ini contohnya.
Ikut memonitor kegiatan ini, Pengurus PMI Kecamatan Taman Sari, Asikin. (Kiki)
sumber : https://pmijakartabarat.or.id/